A. IDENTITAS BUKU
1.
Judul : I Am Number Four
2.
Jenis buku : Fiksi
3.
Penerbit : HarperCollins Publishers
Mizan Fantasi
4.
Pengarang : Pittacus Lore
5.
Jumlah halaman : 500
6.
Tuhun terbit : 2011
7.
Kota terbit : Bandung
B.
KEPENGARANGAN
Pittacus Lore adalah nama
samaran untuk Jobie Hughes dan James Frey. Novel ini ditulis untuk usaha penerbitan
milik James Frey,
penulis yang menghebohkan dengan skandal memoar penuh kebohongan berjudul A
Million Little Pieces (2003). Sebagai pemilik Full Fathom Five, Frey
menjaring penulis muda yang belum pernah menerbitkan buku untuk menghasilkan
novel fantasi Young Adult (YA).
Jobie Hughes telah menuntaskan
novel pertamanya yang bertajuk At Dawn ketika bergabung dengan
proyek Frey. Jobie belum lama menyabet gelar Master of Fine Arts (MFA)
di bidangcreative writing dari Universitas Columbia. Sesuai isi
kontrak, karena gagasan The Lorien Legacies berasal dari Frey,
Hughes hanya akan mendapatkan 30% dari semua pendapatan proyek ini. Kontrak
juga menyebutkan bahwa Hughes tidak boleh membocorkan proyek ini kepada publik.
Bila melanggar, Hughes terancam denda 250 ribu dolar.
Menerima isi kontrak tanpa konsultasi sebelumnya dengan pengacara, membuat Hughes kehilangan hak cipta atas karyanya. Ia tidak akan disebut sebagai penulis I Am Number Four. Mungkin, karena Hughes yang berperan besar dalam menghasilkan novel ini,Full Fathom Five memilih menggunakan pseudonim.
Menerima isi kontrak tanpa konsultasi sebelumnya dengan pengacara, membuat Hughes kehilangan hak cipta atas karyanya. Ia tidak akan disebut sebagai penulis I Am Number Four. Mungkin, karena Hughes yang berperan besar dalam menghasilkan novel ini,Full Fathom Five memilih menggunakan pseudonim.
Diam-diam (tapi bisa jadi atas
persetujuan Frey), Hughes menempatkan nama James Frey dan namanya ke dalam
novel. Seperti rencana Henri, Cêpan-nya, Nomor Empat akan bernama
James Hughes pada umur 16 tahun, dan bernama Jobie Frey pada umur 18 tahun .
I Am Number Four adalah
buku pertama dari The Lorien Legacies yang rencananya akan
terbit sebanyak empat buku. Memilih alien sebagai karakter utama,
merupakan ide James Frey untuk menelurkan novel fantasi yang berbeda. Alien
mungkin telah banyak muncul dalam berbagai film, tapi tidak sering digarap
dalam novel fantasi remaja. Dengan mengedepankan alien, Frey berharap akan
menghadirkan karya yang tidak seperti Twilight Saga, tapi bisa
mengikuti kesuksesan tetralogi Stephenie Meyer itu.
Buku pertama Sembilan Penerus
Pusaka Lorien ini ternyata menuai sukses. Bahkan diadaptasi ke dalam film.
Cerita mereka pun dilanjutkan ke dalam buku kedua, The Power of Six (2011).
Buku ketiga, The Rise of Nine, direncanakan terbit pada Agustus
2012.
C.
SINOPSIS
Planet
Lorien diserang dan penduduknya di musnahkan oleh Mogadorian (penduduk Planet
Mogadore). Kecuali Sembilan Garde dan
sembilan Cepan yang berhasil melarikan diri ke bumi. Garde adalah
sebutan penduduk Loric yang memiliki kekuatan spesial (pusaka) untuk melindungi
planet Lorien, sedangkan Cepan adalah sebutan untuk Loric yang tidak memiliki
kekuatan dan bertugas sebagai pembimbing dan penjaga Garde, menjadi guru,
birokrat, serta menjalankan planet Lorien.
Sekarang
tugas mereka adalah bersembunyi dari kejaran Mogadorian, menunggu pusaka
sembilan Garde muncul, lalu menghadapi para Mogadorian sebelum mereka punah
selamanya. Namun, rupanya tidak mudah. Para Garde nomor satu, dua, dan tiga
sudah terbunuh. Saat merasakan goresan ketiga di pergelangan kaki kanannya,
Nomor Empat dan Cêpannya, Henri, lari ke Paradise, Ohio. Selama ini mereka
selalu berpindah-pindah tempat, tujuan mereka selalu kota kecil, dan setiap
kali mereka pindah, Nomor Empat selalu punya identitas baru dan sekolah baru. Sebelumnya
dia bernama Daniel dan kini ia bernama John Smith.
Di
kota kecil itu John berusaha hidup senormal mungkin. Berteman dengan Sam
Goode yang terosebsi dengan Alien. Bermusuhan dengan Mark
James bintang football sekolah yang tidak senang dengan
John karena mendekati mantan pacarnya, Sarah Hart mantan cheerleader yang
sekarang menjadi fotografer. John juga memelihara anjing yang
dinamainya Bernie Kosar. Dan sebisa mungkin berusaha tidak terlalu
menonjol atau bersikap ceroboh, karena dapat menarik perhatian banyak orang
serta ras Mogadorian akan dengan mudah menemukannya.
Seiring dengan berjalannya waktu
John mulai menemukan kekuatan dalam dirinya. Saat John pertama mengetahui
kekuatannya dia sedang di sekolah, dari tangannya memancar cahaya yang kuat.
Langsung saja John bersembunyi di ruang cetak foto, beruntung bantuan Henri
segera datang. Mulai saat itu ia dapat mengendalikan kekuatan dan dilatih Henri
agar pusakanya semakin kuat. Namun Henri melarang John untuk menggunakan
kekuatannya.
Saat acara Karnaval Malam Musim
Semi, tiba-tiba John dan Sarah diserang oleh Mark dan teman tim footballnya. John terpaksa menggunakan
kekuatannya, ia berhasil mengatasi mereka. Namun ternyata Sam melihat kejadian
itu sehingga John terpaksa menceritakan asal-usulnya. Sam berjanji tidak
memberitaukan rahsia itu.
Di saat pesta yang diadakan di
rumah Mark, John juga harus terpaksa menggunakan kekuatan untuk menyelamatkan
Sarah dari rumah Mark yang terbakar. Sayangnya banyak orang yang melihat aksi
penyelamatan John. Henry memaksa John untuk segera pindah, tapi ia tidak mau
karena dia sudah lelah berpindah pindah.
Hingga suatu hari, Henri melihat
suatu majalah “They Walk Among Us” memuat berita tentang John. Henri datang
ketempat penerbit majalah itu, namun ia tak segera kembali. John yang telah
lama menunggu, memutuskan menjemput Henri bersama Sam menaiki mobilnya. Disana
John menemukan Henri disekap orang-orang penulis majalah itu. John berhasil menyelamatkan
Henri. Namun datanglah Mogadorian yang kemudian dapat dikalahkan Henri. Meraka
bertiga berhasil melarikan diri menuju ke sekolah. Disana ada Mark yang meminta
maaf kepada Sarah. Ternyata sekolah itu juga sedah dikepung para Mogadorian.
Mereka berlima berusaha keluar dari sekolah melalui terowongan bawah tanah.
Tapi untuk menuju kesana tidak mudah, banyak Mogadorian yang menghalangi jalan
mereka, untungnya datanglah Jane Doe yaitu Number Six, yang sudah tidak
memiliki Cepan karena meninggal. Walupun Number Six seorang perempuan, kekuatan
yang dimilikinya sangat kuat, dia dapat menghilangkan diri.
Pertarungan terus berlanjut,
sampai Henri harus menghadapi Mogadorian yang kejam, Henri tidak mampu melawannya,
ia kehabisan kekuatan. Henri akhirnya meninggal, melihat itu John sangat emosi,
dan membunuh Mogadorian itu. Tidak hanya sampai disitu Mogadorian juga memiliki
hewan mengerikan yang dapat memakan berkilo-kilo daging. John sangat kewalahan
menghadapi makhluk itu, kemudian datanglah makhluk lain yang ternyata berada
dipihak lain, makhluk itu tak lain adalah Bernie Kosar, seekor anjing ‘chimera’
binatang asli dari lorien yang bbisa berubah berbagai wujud hewan. Disanalah
titik puncak perjuangan mereka John melawan Mogadorian dan Bernie melawan
makhluk-makhluk buas.
Saat semua telah musuh habis,
Bernie dalam keadaan kritis. John mengira Bernie sudah meninggal. Namun ketika
keesokan harinya Sam, John dan Jane siap pergi meninggalkan Ohio, Bernie datang,
dan mereka berempat mulai melakukan perjalanan panjang.
D.
NILAI BUKU
Isi buku tersebut sangat menarik
dengan kisah petualangan yang menegangkan. Novel ini juga mendeskripsikan
dengan jelas latar tempat dan suasana dengan jelas. Sehingga kita dapat dengan
mudah mengikuti alur dari cerita tersebut. Selain itu Pittacus Lore juga menyelipkan
kisah cinta antara Number Four dengan Sarah. Hal itu membuat kita tidak bosan
membaca karena ingin tau kelanjutan cerita tentang Number Four. Bahkan setelah
selesai membaca novel ini akan penasaran dengan buku ke duanya yaitu “The Power
of Six”.
Walaupun merupakan bahasa
terjemahan, namun bahasanya mudah dipahami dan tidak membingungkan. Bahkan di
dalam novel “ I Am Number Four” ini Pittacus memberikan beberapa kata bijaknya.
Alur yang disajikan mudah
diikuti, walau kadang kita harus flashback
ke masa lalu Number Four dan merupakan cerita fiksi yang sedikit diluar nalar,
tapi itu tidak terlalu membingungkan. Kita bisa mengalir dalam cerita tersebut,
Pittacus benar-benar mengemas cerita dengan baik, sehingga novel “I am Number
Four” dapat menjadi best seller di
New York.
Dari bentuk novel ini sendiri
memang agak merepotkan karena cukup tebal. Kertas yang dipakai merupakan kertas
kualitas baik, bukan kertas yang berwana abu-abu. Cover atau sampul novel juga cukup menarik dengan menampilkan
sosok Alex Pettyfer yang merupakan
pemeran Number Four dalam film “I Am Number Four” yang diangkat dari kisah
novel ini.
E.
SIMPULAN
Jadi buku ini cocok untuk dibaca
oleh remaja, baik putra maupun putri. Cocok juga untuk oranng dewasa yang gemar
membaca novel fiksi, karena sangat menarik dan membuat penasaran. “I Am Number
Four” adalah buku yang sayang untuk dilewatkan, terutama bila anda mencari buku
yang menghibur, penuh aksi dan ketegangan. Terjemahannya mulus dan minim salah pengetikan. Anda tidak akan
kecewa membaca novel karya Pittacus Lore yang merupakan satu dari seri Lorien
Legacy yang disebut-sebut the next
Twilight Saga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar