Usagi Sailor Moon - Link Select

Cari Blog Ini

Selasa, 10 Maret 2015

Resensi I'M NUMBER FOUR

A. IDENTITAS BUKU
1.     Judul                        : I Am Number Four
2.     Jenis buku                : Fiksi
3.     Penerbit                    : HarperCollins Publishers
                                    Mizan Fantasi
4.     Pengarang                : Pittacus Lore
5.     Jumlah halaman       : 500
6.     Tuhun terbit             : 2011
7.     Kota terbit                : Bandung
8.     Harga buku              : Rp 50.000,00

B. KEPENGARANGAN
                Pittacus Lore adalah nama samaran untuk Jobie Hughes dan James Frey. Novel ini ditulis untuk usaha penerbitan milik James Frey, penulis yang menghebohkan dengan skandal memoar penuh kebohongan berjudul A Million Little Pieces (2003). Sebagai pemilik Full Fathom Five, Frey menjaring penulis muda yang belum pernah menerbitkan buku untuk menghasilkan novel fantasi Young Adult (YA).
                Jobie Hughes telah menuntaskan novel pertamanya yang bertajuk At Dawn ketika bergabung dengan proyek Frey. Jobie belum lama menyabet gelar Master of Fine Arts (MFA) di bidangcreative writing dari Universitas Columbia. Sesuai isi kontrak, karena gagasan The Lorien Legacies berasal dari Frey, Hughes hanya akan mendapatkan 30% dari semua pendapatan proyek ini. Kontrak juga menyebutkan bahwa Hughes tidak boleh membocorkan proyek ini kepada publik. Bila melanggar, Hughes terancam denda 250 ribu dolar.

Menerima isi kontrak tanpa konsultasi sebelumnya dengan pengacara, membuat Hughes kehilangan hak cipta atas karyanya. Ia tidak akan disebut sebagai penulis I Am Number Four. Mungkin, karena Hughes yang berperan besar dalam menghasilkan novel ini,Full Fathom Five memilih menggunakan pseudonim.
                Diam-diam (tapi bisa jadi atas persetujuan Frey), Hughes menempatkan nama James Frey dan namanya ke dalam novel. Seperti rencana Henri, Cêpan-nya, Nomor Empat akan bernama James Hughes pada umur 16 tahun, dan bernama Jobie Frey pada umur 18 tahun .
                I Am Number Four adalah buku pertama dari The Lorien Legacies yang rencananya akan terbit sebanyak empat buku. Memilih alien sebagai karakter utama, merupakan ide James Frey untuk menelurkan novel fantasi yang berbeda. Alien mungkin telah banyak muncul dalam berbagai film, tapi tidak sering digarap dalam novel fantasi remaja. Dengan mengedepankan alien, Frey berharap akan menghadirkan karya yang tidak seperti Twilight Saga, tapi bisa mengikuti kesuksesan tetralogi Stephenie Meyer itu. 
                Buku pertama Sembilan Penerus Pusaka Lorien ini ternyata menuai sukses. Bahkan diadaptasi ke dalam film. Cerita mereka pun dilanjutkan ke dalam buku kedua, The Power of Six (2011). Buku ketiga, The Rise of Nine, direncanakan terbit pada Agustus 2012. 

C. SINOPSIS
Planet Lorien diserang dan penduduknya di musnahkan oleh Mogadorian (penduduk Planet Mogadore). Kecuali Sembilan Garde dan sembilan Cepan yang berhasil melarikan diri ke bumi. Garde adalah sebutan penduduk Loric yang memiliki kekuatan spesial (pusaka) untuk melindungi planet Lorien, sedangkan Cepan adalah sebutan untuk Loric yang tidak memiliki kekuatan dan bertugas sebagai pembimbing dan penjaga Garde,  menjadi guru, birokrat, serta menjalankan planet Lorien. 
Sekarang tugas mereka adalah bersembunyi dari kejaran Mogadorian, menunggu pusaka sembilan Garde muncul, lalu menghadapi para Mogadorian sebelum mereka punah selamanya. Namun, rupanya tidak mudah. Para Garde nomor satu, dua, dan tiga sudah terbunuh. Saat merasakan goresan ketiga di pergelangan kaki kanannya, Nomor Empat dan Cêpannya, Henri, lari ke Paradise, Ohio. Selama ini mereka selalu berpindah-pindah tempat, tujuan mereka selalu kota kecil, dan setiap kali mereka pindah, Nomor Empat selalu punya identitas baru dan sekolah baru. Sebelumnya dia bernama Daniel dan kini ia bernama John Smith.
Di kota kecil itu John berusaha hidup senormal mungkin. Berteman dengan Sam Goode yang terosebsi dengan Alien. Bermusuhan dengan Mark James bintang football sekolah yang tidak senang dengan John karena mendekati mantan pacarnya, Sarah Hart mantan cheerleader yang sekarang menjadi fotografer. John juga memelihara anjing yang dinamainya Bernie Kosar. Dan sebisa mungkin berusaha tidak terlalu menonjol atau bersikap ceroboh, karena dapat menarik perhatian banyak orang serta ras Mogadorian akan dengan mudah menemukannya.
                Seiring dengan berjalannya waktu John mulai menemukan kekuatan dalam dirinya. Saat John pertama mengetahui kekuatannya dia sedang di sekolah, dari tangannya memancar cahaya yang kuat. Langsung saja John bersembunyi di ruang cetak foto, beruntung bantuan Henri segera datang. Mulai saat itu ia dapat mengendalikan kekuatan dan dilatih Henri agar pusakanya semakin kuat. Namun Henri melarang John untuk menggunakan kekuatannya.
                Saat acara Karnaval Malam Musim Semi, tiba-tiba John dan Sarah diserang oleh Mark dan teman tim footballnya. John terpaksa menggunakan kekuatannya, ia berhasil mengatasi mereka. Namun ternyata Sam melihat kejadian itu sehingga John terpaksa menceritakan asal-usulnya. Sam berjanji tidak memberitaukan rahsia itu.
                Di saat pesta yang diadakan di rumah Mark, John juga harus terpaksa menggunakan kekuatan untuk menyelamatkan Sarah dari rumah Mark yang terbakar. Sayangnya banyak orang yang melihat aksi penyelamatan John. Henry memaksa John untuk segera pindah, tapi ia tidak mau karena dia sudah lelah berpindah pindah.
                Hingga suatu hari, Henri melihat suatu majalah “They Walk Among Us” memuat berita tentang John. Henri datang ketempat penerbit majalah itu, namun ia tak segera kembali. John yang telah lama menunggu, memutuskan menjemput Henri bersama Sam menaiki mobilnya. Disana John menemukan Henri disekap orang-orang penulis majalah itu. John berhasil menyelamatkan Henri. Namun datanglah Mogadorian yang kemudian dapat dikalahkan Henri. Meraka bertiga berhasil melarikan diri menuju ke sekolah. Disana ada Mark yang meminta maaf kepada Sarah. Ternyata sekolah itu juga sedah dikepung para Mogadorian. Mereka berlima berusaha keluar dari sekolah melalui terowongan bawah tanah. Tapi untuk menuju kesana tidak mudah, banyak Mogadorian yang menghalangi jalan mereka, untungnya datanglah Jane Doe yaitu Number Six, yang sudah tidak memiliki Cepan karena meninggal. Walupun Number Six seorang perempuan, kekuatan yang dimilikinya sangat kuat, dia dapat menghilangkan diri.
                Pertarungan terus berlanjut, sampai Henri harus menghadapi Mogadorian yang kejam, Henri tidak mampu melawannya, ia kehabisan kekuatan. Henri akhirnya meninggal, melihat itu John sangat emosi, dan membunuh Mogadorian itu. Tidak hanya sampai disitu Mogadorian juga memiliki hewan mengerikan yang dapat memakan berkilo-kilo daging. John sangat kewalahan menghadapi makhluk itu, kemudian datanglah makhluk lain yang ternyata berada dipihak lain, makhluk itu tak lain adalah Bernie Kosar, seekor anjing ‘chimera’ binatang asli dari lorien yang bbisa berubah berbagai wujud hewan. Disanalah titik puncak perjuangan mereka John melawan Mogadorian dan Bernie melawan makhluk-makhluk buas.
                Saat semua telah musuh habis, Bernie dalam keadaan kritis. John mengira Bernie sudah meninggal. Namun ketika keesokan harinya Sam, John dan Jane siap pergi meninggalkan Ohio, Bernie datang, dan mereka berempat mulai melakukan perjalanan panjang.

D. NILAI BUKU
                Isi buku tersebut sangat menarik dengan kisah petualangan yang menegangkan. Novel ini juga mendeskripsikan dengan jelas latar tempat dan suasana dengan jelas. Sehingga kita dapat dengan mudah mengikuti alur dari cerita tersebut. Selain itu Pittacus Lore juga menyelipkan kisah cinta antara Number Four dengan Sarah. Hal itu membuat kita tidak bosan membaca karena ingin tau kelanjutan cerita tentang Number Four. Bahkan setelah selesai membaca novel ini akan penasaran dengan buku ke duanya yaitu “The Power of Six”.
                Walaupun merupakan bahasa terjemahan, namun bahasanya mudah dipahami dan tidak membingungkan. Bahkan di dalam novel “ I Am Number Four” ini Pittacus memberikan beberapa kata bijaknya.
                Alur yang disajikan mudah diikuti, walau kadang kita harus flashback ke masa lalu Number Four dan merupakan cerita fiksi yang sedikit diluar nalar, tapi itu tidak terlalu membingungkan. Kita bisa mengalir dalam cerita tersebut, Pittacus benar-benar mengemas cerita dengan baik, sehingga novel “I am Number Four” dapat menjadi best seller di New York.
                Dari bentuk novel ini sendiri memang agak merepotkan karena cukup tebal. Kertas yang dipakai merupakan kertas kualitas baik, bukan kertas yang berwana abu-abu. Cover atau sampul novel juga cukup menarik dengan menampilkan sosok  Alex Pettyfer yang merupakan pemeran Number Four dalam film “I Am Number Four” yang diangkat dari kisah novel ini.

E. SIMPULAN

                Jadi buku ini cocok untuk dibaca oleh remaja, baik putra maupun putri. Cocok juga untuk oranng dewasa yang gemar membaca novel fiksi, karena sangat menarik dan membuat penasaran. “I Am Number Four” adalah buku yang sayang untuk dilewatkan, terutama bila anda mencari buku yang menghibur, penuh aksi dan ketegangan. Terjemahannya mulus dan minim salah pengetikan. Anda tidak akan kecewa membaca novel karya Pittacus Lore yang merupakan satu dari seri Lorien Legacy yang disebut-sebut the next Twilight Saga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar