Ekonomi makro
Ekonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi
secara keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang
mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat
digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target
kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan
pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada
dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk
mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek
(siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan
ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional). Model makro-ekonomi
yang ada dan prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan
korporasi besar untuk membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan
strategi bisnis.
Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang sering terjadi pada
ekonomi makro:
a. Lambannya pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan
kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan
dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah
pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka
panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat
pertambahan faktor-faktorproduksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh
pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi
memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya.
Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya
b. Tingginya pengangguran dan kemiskinan.
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti
makanan, pakaian, tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat
dengan kualitas hidup. Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan
mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan
masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif,
dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah
“negara berkembang” biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang
“miskin”.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja
tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
c. Inflasi dan defisit APBN.
Suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
(kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak
lancaran distribusi barang.
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu
peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang
dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika
proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling
pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan
peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya
harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering
digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi
ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila
kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30%
setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak
terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Anggaran defisit adalah anggaran dengan pengeluaran negara lebih
besar daripada penerimaan negara. Intinya, penerimaan rutin dan penerimaan
pembangunan tidak mencukupi untuk membiayai seluruh pengeluaran pemerintah.
Dengan kata lain, defisit APBN terjadi apabila pemerintah harus meminjam dari
bank sentral atau harus mencetak uang baru untuk membiayai pembangunannya.
Terjadinya Inflasi dan Defidit APBN tersebut tentunya akan
mengganggu perkembangan ekonomi suatu Negara yang kemudian akan menyebabkan
kesejahteraan masyarakat semakin sulit diraih.
d. Tingginya utang luar negeri
Utang luar negeri adalah sebagian dari total utang suatu negara
yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar
negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat
berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau
lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.
Dalam jangka panjang utang luar negeri dapat menimbulkan berbagai
macam persoalan ekonomi negara Indonesia, salah satunya dapat menyebabkan nilai
tukar rupiah jatuh(Inflasi). Utang luar negeri dapat memberatkan posisi APBN
RI, karena utang luar negeri tersebut harus dibayarkan beserta dengan bunganya.
Negara akan dicap sebagai negara miskin dan tukang utang, karena tidak mampu
untuk mengatasi perekonomian negara sendiri, (hingga membutuhkan campur tangan
dari pihak lain).
Selain itu, hutang luar negeri bisa memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Membantu dan
mempermudah negara untuk melakukan kegiatan ekonomi.
2. Sebagai penurunan biaya
bunga APBN
3. Sebagai sumber
investasi swasta
4. Sebagai pembiayaan
Foreign Direct Investment (FDI) dan kedalaman pasar modal
5. Berguna untuk menunjang
pembangunan nasional yang dimiliki oleh suatu negara
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_makro
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_makro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar