Jenis-jenis
data dapat dibagi berdasarkan
sifatnya, sumbernya, cara memperolehnya, dan waktu pengumpulannya.
Menurut
sifatnya, jenis-jenis data yaitu:
1. Data Kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka
misalnya: Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja,
kualitas pelayanan sebuah rumah sakit, kualitas kinerja dosen, kualitas
kepemimpinan, koesioner pengaruh adanya BK, dll.
2. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.
misalnya:
harga saham, besarnya pendapatan, tinggi badan, nilai hasil ujian, jumlah
ternak, dll. Data kuantitatif terdapat 2 jenis
· Data diskrit adalah data kuantitatif yang nilainya khusus dan merupakan hasil perhitungan serta biasanya berbentu bilangan bulat.
Contoh:
jumlah gerbong kereta 5 buah, jumlah meja 10 buah, jumlah siswa 40 orang, jumlah bangunan 46,
jumlah penduduk desa X adalah 294.630
orang.
·
Data kontinu adalah data kuantitatif yang nilainya menempati
semua interval pengukuran dan merupakan hasil pengukuran serta bisa berupa
bilangan pecahan dan bulat.
Contoh :
Jarak rumah
ke sekolah mencapai 3.25 Km, berat badan Nuri
56kg, suhu udara di kota Yogyakarta 29° celcius, panjang tali 18.5 meter, banyak bensin 12,8 liter, dsb.
Jenis-jenis data menurut sumbernya, antara lain:
1. Data Internal: data intenal adalah data dari dalam suatu
organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut.
Contohnya:
Jumlah pengeluaran suatu perusahaan, jumlah
karyawannya, jumlah modalnya, jumlah pendapatan atau jumlah produksinya, dll.
2. Data Eksternal: data eksternal adalah data dari luar suatu
organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi
hasil kerja suatu organisasi. Misalnya:
Daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan
suatu perusahaan, jumlah tingkat preferensi pelanggan, data penjualan
perusahaan lain, data harga pasar.
Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya, antara lain:
- Data
Primer (primary data): data
primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu
organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan
studi yang bersangkutan.
Contoh: data hasil
interview, observasi, koesioner, hasil diskusi, data hasil riset.
- Data
Sekunder (secondary data): data
sekunder adalah data yang diperoleh/ dikumpulkan dan disatukan oleh
studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain.
Contoh : data dokumentasi, jurnal, buku,laporan dan
arsip-arsip resmi.
Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya, antara lain:
- Data
cross section, yaitu
data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk
menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut.
Misalnya; data penelitian yang menggunakan kuesioner, data jumlah
penduduk menggunakan sensus, laporan
keuangan perusahaan pada bulan Januari, tingkat pendapatan desa Y, data mata
pencaharian penduduk.
- Data
berkala (time series data), yaitu
data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu
kejadian/kegiatan selama periode tersebut.
Misalnya: perkembangan uang beredar dari tahun 2012 sampai 2014,
harga 9 macam bahan pokok penduduk dari bulan januari sampai desember, data
penjualan PT. ABC selama tahun 2005 s/d 2011, pertumbuhan penduduk Indonesia
selama 5 tahun, perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dollar Australia tahun
2000-2003
Jenis-jenis data menurut Skala Pengukuran
1.
Data Nominal adalah data dimana angka hanya merupakan lambang yang
diperoleh melalui pengelompokkan obyek berdasarkan kategori tertentu.
Contoh :
Contoh :
·
pada
variabel Jenis Kelamin : 1 untuk Laki-laki, 2 untuk Perempuan
·
Jenis pekerjaan, diklasifikasi sebagai: Pegawai negeri, diberi tanda 1,Pegawai
swasta, diberi tanda 2, Wiraswasta, diberi angka 3
·
pembuatan
plat nomor harus berbeda dari kendaraan yang satu dengan lainnya
·
dalam
sebuah tim sepak bola setiap pemain di berikan no punggung berbeda-beda
·
rumah
susun setiap lantainya diberikan nama misalkan lantai 1, lantai 2, lantai 3,dan
seterusnya
2.
Data Ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau
kategori yang telah disusun secara berjenjang menurut besarnya.
Contoh :
Contoh :
·
pada
variabel peringkat prestasi siswa: ranking 1, ranking 2, ranking 3
·
kepuasan
pelanggan : puas, diberi tanda 1, cukup puas, diberi tanda 2, tidak puas,
diberi tanda 3
·
Pada
tingkatan Taekwondo memiliki beberapa tahapan sabuk misalkan dari awal sabuk
putih,kuning, hijau, biru, merah dan yang terakhir hitam
3.
Data Interval adalah data dimana angka adalah angka yang
sebenarnya, tetapi tidak mutlak. Data hasil pengukuran yang dapat diurutkan
atas dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh
data ordinal.
Contoh :
Contoh :
·
pada
variabel Nilai: Yunita mendapatkan nilai 100 (A), Cinta 80 (B), dan Rizal
60 (C)
·
Celcius
pada 0° C sampai 100° C. Sakala ini jelas jaraknya, bahwa 100-0=100
·
Jarak
kota D dan E ditempuh dengan kecepatan 70 km/jam sampai 85 km/jam
4.
Data Rasio
adalah data dimana angka adalah angka yang sebenarnya dan mutlak. Data yang
diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak dua titik pada skala sudah
diketahui, dan mempunyai titik nol yang absolut.
Contoh :
Contoh :
·
Jumlah murid
di kelas: Jika 35, berarti ada 35 orang
·
bayi A
beratnya adalah 3, B adalah 2, dan C adalah 1, jika dilihat menggunakan
skala rasio berat badan bayi A tiga kalilipat dari berat badan bayi C
·
Jika ada
4 orang pengemudi, A, B, C dan D mempunyai pendapatan masing-masing perhari Rp.
10.000, Rp.30.000, Rp. 40.000 dan Rp. 50.000.
Bila dilihat dengan ukuran rasio maka;
pendapatan
pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi A.
Pendapatan
pengemudi D adalah 5 kali pendapatan pengemudi A.
Pendapatan
pengemudi C adalah 4/3 kali pendapatan pengemudi B.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar